Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Suntory Garuda Beverage (SGB) Gelar Mizuiku Outdoor Class di Gowa untuk Perkuat Edukasi Pelestarian Air dan Lingkungan Sejak Usia Dini

Gawai Mikro

Loading

Air memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)1 dan Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN), Indonesia terancam akan mengalami krisis air bersih pada tahun 20252. Selain itu, berdasarkan studi dan laporan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 3,28% rumah tangga di Indonesia mengalami krisis air di tahun 2022, termasuk provinsi-provinsi di Sulawesi.3 Keanekaragaman Hayati, merupakan bagian tak terpisahkan dari pelestarian air karena ekosistem lingkungan yang berfungsi baik berpengaruh terhadap ketersediaan air dan kualitasnya.

Diikuti oleh sejumlah sekolah peserta program “Mizuiku” dan perwakilan Pemerintah daerah, Suntory Garuda Beverage (SGB) memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia (International Day for BioDiversity) pada 22 Mei dengan mengadakan program “Mizuiku Outdoor Class” di Rumah Hijau Denassa, Gowa, Sulawesi Selatan yang merupakan taman literasi keanekaragaman hayati terbesar di Gowa. Lebih lanjut, melengkapi “Mizuiku Teachers Guide (MTG)”, buku panduan guru pelestarian air bersih pertama di Indonesia, yang diluncurkan Desember 2022 lalu, SGB juga meluncurkan Video MTG untuk mendukung guru menyampaikan edukasi lingkungan dengan menarik.

Neeraj Goyal, Chief Executive Officer PT Suntory Garuda Beverage, mengatakan, “Seiring dengan peringatan International Day for Biological Diversity, disertai dukungan dari Pemerintah dan Sekolah, kami bersyukur dapat menggelar Program “Mizuiku Outdoor Class” di Gowa dan meluncurkan Video MTG untuk melengkapi Set Buku MTG yang diluncurkan bersama KLHK RI dan Kemendikbud RI pada Desember lalu. Hadirnya program “Mizuiku Outdoor Class” dan Video MTG menjadi wujud nyata dari komitmen kami untuk terus mengembangkan Program Mizuiku di Indonesia terkait pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga konservasi air bersih.”

“Kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah, dalam mendukung kegiatan dari Program “Mizuiku”. Kami optimis dapat terus meneruskan upaya

  • Ancaman Krisis Air, BMKG: Negara Maju atau Berkembang Sama-sama Menderita
  • Krisis Air Bersih di Indonesia
  • Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Kekurangan Air Minum Menurut Provinsi

kolaboratif dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait demi memperluas dampak sosial (CSR) perusahaan di lebih banyak daerah di Indonesia,” ujar Neeraj.

Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc., Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan, “Upaya pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pelestarian air bersih membutuhkan partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Edukasi adalah bagian penting yang perlu dimulai sejak sekolah dasar. Melalui Sekolah Adiwiyata atau Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) PPGLHK mendukung terwujudnya perubahan perilaku warga sekolah untuk melakukan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH), yaitu pengelolaan sampah, konservasi air. konservasi energi, penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman, menjaga kebersihan, sanitasi. Dalam salah satu indikator Gerakan PBLHS, juga dilakukan penilaian terhadap upaya sekolah dalam melakukan konservasi air di sekolah. Dengan adanya kerjasama SGB dan PPGLHK tentang Pembinaan Generasi Lingkungan di Sekolah dan Masyarakat dalam Konservasi Air, PPGLHK mendukung peningkatan kapasitas wawasan siswa/i Sekolah Dasar di Indonesia terhadap pelestarian air dan lingkungan dengan memperkaya materi pembelajaran melalui modul-modul yang ditawarkan Program “Mizuiku” ini, antara lain melalui Video MTG dan aktivitas “Mizuiku Outdoor Class” dalam rangka mendorong sekolah untuk menjalankan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup.”

Pada tahun 2021, Suntory Garuda Beverage (SGB) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) yang bertujuan dalam pembinaan dan pengajaran terkait konservasi air untuk generasi muda di sekolah, lembaga masyarakat, dan komunitas di sekitarnya.4

“Mizuiku Outdoor Class” ajak anak-anak melestarikan alam dan air dengan edukasi mengenai flora endemik

Program “Mizuiku Outdoor Classdirancang untuk memberikan edukasi pelestarian lingkungan yang holistik dan menyenangkan, seperti menanam pohon untuk membantu siswa/i Sekolah Dasar memahami cara melakukan konservasi air. Selain itu, sejalan dengan tema Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia 2023 yaitu “Build Back Biodiversity”,5 “Mizuiku Outdoor Class” bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gowa juga memperkenalkan tanaman endemik Gowa seperti Kayu Hitam Sulawesi atau Eboni (Diospyros celebica), Kayu Kuku (Pericopsis mooniana), dan jenis jambu-jambuan (Syzygium) antara lain Kalawasa dan Pasui kepada para siswa/i dari sejumlah sekolah di Gowa. Para siswa/i Sekolah Dasar juga diajarkan bagaimana mereka dapat berperan dalam melestarikan tanaman tersebut.

Azhari Aziz, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, mengapresiasi inisiatif Suntory Garuda Beverage (SGB) dalam memberikan edukasi pelestarian air dan lingkungan kepada generasi muda di Gowa. “Kami menyambut baik kehadiran program “Mizuiku Outdoor Classdi Gowa yang diharapkan dapat mengedukasi siswa/i Sekolah Dasar dan masyarakat mengenai tanaman endemik Gowa dan akan

  • SGB dan KLHK RI Jalin Kemitraan untuk Mizuiku
  • International Biodiversity Day 2023

pentingnya pelestarian air serta lingkungan. Inisiatif ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan kekayaan flora dan fauna Gowa dan Sulawesi. Semoga inisiatif serupa dapat terus berjalan di daerah- daerah lainnya untuk mempromosikan pelestarian lingkungan dan air secara menyeluruh serta berkelanjutan di Indonesia,” ujar Azhari.

Senada dengan Azhari, Dermawan Denassa, Pegiat Literasi Hayati dan Konservasi sekaligus Pendiri Rumah Hijau Denassa, mengatakan, “Sulawesi Selatan memiliki beragam flora dan fauna endemik nan langka yang perlu dijaga bersama agar anak-cucu kita bisa melihatnya kelak. Maka dari itu, siswa/i Sekolah Dasar sebagai generasi penerus bangsa perlu dilibatkan sejak dini dalam mengemban tanggung jawab untuk menjaga keanekaragaman hayati ini, kini dan nanti. Pendekatan eksploratif dari “Mizuiku Outdoor Class” dalam mendorong rasa ingin tahu siswa/i Sekolah Dasar terhadap ekosistem diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam menjaga alam Indonesia tetap lestari.”

Komitmen berkelanjutan Suntory Garuda Beverage melalui Program Mizuiku

“Mizuiku Outdoor Class” merupakan salah satu program berkelanjutan Suntory Garuda Beverage (SGB) untuk mengembangkan Program “Mizuiku” di Indonesia. Dalam bahasa Jepang, “Mizu” berarti “Air” dan “Iku” berarti “Pendidikan”. Program Mizuiku “I Love Clean Water” adalah program berkelanjutan dari perusahaan Suntory di Jepang dengan tujuan untuk membangun kesadaran pada anak-anak sejak usia dini akan pentingnya pelestarian air bersih dan menjaga hutan bagi pemeliharaan air.6

Program “Mizuiku” memiliki empat area pelestarian air yang menjadi desain khusus pembelajaran bagi anak-anak dan guru, yaitu:7

  • Menjaga Daur Air
  • Mencegah Pencemaran air
  • Mengkonservasi air
  • Menjaga Air Tetap Bersih dengan Memilah Sampah

Program “Mizuiku” ini sendiri dimulai pada tahun 2004 di Jepang dan mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 2019 saat peringatan Hari Anak Nasional. Hingga tahun 2022, atau tahun keempat penyelenggaraan program Mizuiku, hampir 30.000 murid dan 1.500 kepala sekolah serta guru di sekolah- sekolah di seluruh Indonesia telah berpartisipasi dalam program ini.8

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program “Mizuiku”, silahkan kunjungi situs resmi Suntory Garuda Beverage pada tautan berikut: www.suntorygaruda.com/mizuiku