
Pasar laptop gaming semakin ramai dalam beberapa tahun terakhir. Hampir setiap produsen besar memiliki lini produk gaming yang menyasar berbagai segmen harga. Ada yang fokus ke kategori “entry level” dengan spesifikasi secukupnya, ada pula yang bermain di ranah “premium enthusiast” dengan harga fantastis dan desain futuristik. Namun, di antara dua kutub tersebut, terdapat ruang kosong yang menjadi rebutan: segmen mid-range.
Segmen ini ditujukan untuk gamer yang tidak sekadar bermain game kasual, tetapi juga ingin performa yang cukup untuk game AAA terbaru, aktivitas produktif, hingga keperluan multitasking yang berat. Acer, lewat lini Nitro Series, sudah lama dikenal konsisten mengisi celah ini. Salah satu produknya yang terbaru, Acer Nitro V 16, mencoba menawarkan kombinasi performa, harga, dan fitur yang seimbang.
Selama beberapa minggu, kami menjadikan Nitro V 16 ini sebagai daily driver—dipakai untuk bekerja, hiburan, hingga bermain game berat. Berikut ulasan lengkap yang kami rangkai, mulai dari unboxing, desain, performa, hingga kesimpulan akhir.
Unboxing: Kesan Pertama dari Dalam Kotak
Setiap pengalaman dengan perangkat baru selalu dimulai dari momen unboxing. Meski terlihat sepele, unboxing sering kali menjadi penentu kesan pertama. Pada Acer Nitro V 16, proses ini terasa sederhana, namun tetap menunjukkan keseriusan Acer dalam menjaga keamanan produknya.
Isi boks Nitro V 16 terdiri dari:
- Unit laptop Acer Nitro V 16
- Adaptor daya (Power Brick) 135W dan kabel power
- Buku panduan penggunaan cepat serta kartu garansi
Sayangnya, tidak ada bonus aksesoris tambahan seperti tas laptop, mouse gaming, atau stiker yang biasanya ditemukan pada beberapa kompetitor. Namun, Acer menutupinya dengan kemasan yang rapi: laptop dibungkus pelindung plastik, dibalut busa di kedua sisi, sehingga aman dari benturan atau goresan saat pengiriman.
Kesederhanaan ini memberi kesan bahwa Acer lebih fokus menyalurkan nilai pada perangkat utamanya daripada gimmick tambahan.
Desain: Gaming Tanpa Berlebihan

Tampilan Eksterior
Nitro V 16 membawa bahasa desain khas seri Nitro: warna hitam pekat dengan garis-garis tegas namun tidak terlalu agresif. Tidak ada ornamen lampu RGB di cover luar, hanya logo “N” khas Nitro yang elegan di tengah. Tepat di bawahnya, terdapat ukiran kalimat “Victory Starts Here”—sebuah sentuhan kecil yang menambah karakter tanpa terasa berlebihan.
Desain seperti ini justru menjadi nilai tambah. Bagi mahasiswa atau pekerja kantoran, laptop ini aman dibawa ke ruang kuliah atau meeting tanpa harus merasa “aneh” karena bentuknya yang terlalu gamer-centric. Acer sepertinya sadar bahwa pengguna laptop gaming tidak hanya gamer murni, tetapi juga kalangan produktif yang membutuhkan laptop bertenaga untuk bekerja.
Keyboard

Keyboard Nitro V 16 memiliki layout full-size dengan tombol backlit berwarna oranye. Warna ini bisa dikustomisasi melalui aplikasi NitroSense, meski tidak sefleksibel RGB per-key yang biasa ditemukan di laptop gaming kelas premium.
Pengalaman mengetik terasa cukup nyaman. Travel key moderat dengan respons yang pas membuatnya cocok dipakai berjam-jam untuk mengetik dokumen. Saat dipakai gaming, tombol WASD dan spasi terasa kokoh dan presisi. Selain itu, ada dua tombol tambahan yang menarik:
- Microsoft Co-Pilot Key: shortcut ke AI assistant berbasis Windows.
- NitroSense Key: membuka software NitroSense untuk pengaturan performa, suhu, hingga kecepatan kipas.
Kehadiran dua tombol ini mempermudah pengguna berpindah mode sesuai kebutuhan.
Layar

Layar merupakan salah satu daya tarik utama Nitro V 16. Laptop ini dibekali panel 16 inci WUXGA LED dengan resolusi 1920×1200 piksel (16:10) dan refresh rate 165Hz.
Perbandingan aspek rasio 16:10 terasa lebih luas dibanding 16:9, membuat pengalaman bekerja (misalnya membuka dokumen panjang atau spreadsheet) jadi lebih lega. Saat bermain game kompetitif seperti Valorant atau Apex Legends, refresh rate tinggi memberi sensasi visual yang mulus.
Pada game AAA seperti Cyberpunk 2077, kualitas gambar sangat memuaskan: detail tekstur tajam, warna kontras, dan saturasi terasa pas. Memang, tingkat kecerahan tidak setinggi panel OLED di kelas premium, tetapi untuk laptop mid-range, kualitasnya sudah sangat memadai.
Fitur tambahan seperti Acer Purified View (untuk memperjelas kamera saat video call) dan Purified Voice (penyaringan suara bising mikrofon) memberi nilai tambah terutama di era kerja hybrid.
Port & Konektivitas

Port yang tersedia pada Nitro V 16 cukup lengkap dan ditempatkan dengan rapi:
- Kanan: USB-A, ventilasi udara
- Kiri: USB-A, audio jack 3.5mm, ventilasi tambahan
- Belakang: port power, HDMI, USB-C, serta ventilasi utama
Distribusi port seperti ini memudahkan penataan kabel, terutama saat gaming dengan mouse eksternal. USB-C di belakang juga mendukung transfer data cepat, meski belum disebutkan apakah mendukung Power Delivery penuh.
Sistem pendinginan menjadi perhatian penting. Dengan ventilasi tersebar di tiga sisi, laptop ini tetap terasa stabil meski dipaksa bekerja keras. Saat bermain game berat, suhu CPU dan GPU memang meningkat, tetapi kipas internal bekerja efektif membuang panas. Meski demikian, permukaan laptop tetap terasa hangat, bukan panas ekstrem.
Performa: Jantung Nitro V 16

Mari masuk ke inti pembahasan: performa. Nitro V 16 yang kami uji menggunakan prosesor Intel Core i5-14450HX, salah satu prosesor terbaru Intel seri HX dengan TDP tinggi, dipadukan GPU NVIDIA GeForce RTX 40 Series.
Spesifikasi utama:
- CPU: Intel Core i5-14450HX
- GPU: NVIDIA GeForce RTX 40 Series
- RAM: 16GB DDR5
- Storage: 512GB SSD NVMe
Benchmark
Dalam uji sintetis, Nitro V 16 mencatat skor yang cukup impresif untuk kelas mid-range:
3DMark Fire Strike

Cinebench R23 Multi-core

Skor ini menunjukkan kemampuan laptop untuk menangani workload berat seperti render video, komputasi AI ringan, hingga gaming AAA tanpa bottleneck signifikan.
Pengalaman Gaming Nyata

Pengujian pada game nyata selalu lebih relevan dibanding sekadar angka benchmark.
- Warhammer Space Marine (High Settings, DLSS aktif, FPS Lock 60): berjalan dengan rata-rata 44–85 FPS, stabil tanpa stutter berlebihan.
- Valorant (High Settings, 165Hz): frame rate konsisten tinggi, memanfaatkan refresh rate layar dengan maksimal.
- Shadow of Mordor (High Settings): rata-rata 80+ FPS.

Fitur DLSS 3.5 dan Ray Tracing pada GPU RTX 40 Series memberi pengalaman grafis lebih realistis, terutama pada game modern.
NitroSense

Aplikasi bawaan NitroSense menjadi pusat kontrol performa. Pengguna bisa memilih mode (Quiet, Balanced, Performance) sesuai kebutuhan. Pengaturan kipas juga dapat dilakukan manual, yang sangat berguna ketika ingin mendinginkan laptop lebih agresif saat sesi gaming panjang.
Multitasking
Dengan RAM 16GB DDR5, laptop ini terasa ringan untuk multitasking. Membuka puluhan tab browser, sambil menjalankan software editing, dan aplikasi chat berjalan mulus. SSD NVMe 512GB juga memberi kecepatan loading cepat, meski kapasitas ini mungkin terasa terbatas bagi gamer dengan banyak library game.
Daya Tahan Baterai & Portabilitas

Sektor baterai sering menjadi titik kompromi pada laptop gaming, dan Nitro V 16 tidak terkecuali. Dalam pengujian kami:
- Penggunaan ringan (Office, browsing, streaming): sekitar 2–2,5 jam.
- Gaming: kurang dari 1 jam jika tanpa charger.
Dengan kata lain, laptop ini memang dirancang untuk dipakai dengan adaptor daya tercolok. Bobot laptop yang cukup berat ditambah ukuran power brick besar juga membuatnya kurang ideal untuk mobilitas tinggi.
Namun, bagi pengguna yang lebih sering memakai laptop di meja kerja atau rumah, hal ini bukan masalah besar.
Audio: DTS:X Ultra yang Jernih

Acer melengkapi Nitro V 16 dengan speaker stereo mendukung DTS:X Ultra. Hasilnya, kualitas suara cukup jernih dengan detail vokal yang jelas. Untuk film atau musik santai, kualitasnya memadai. Namun, bass terasa kurang bertenaga sehingga pengalaman gaming kurang “mengguncang”.
Seperti kebanyakan laptop gaming lainnya, headset tetap menjadi pilihan terbaik untuk pengalaman audio imersif.
Kesimpulan: Apakah Nitro V 16 Layak Dibeli?

Setelah beberapa minggu penggunaan, kesimpulan kami jelas: Acer Nitro V 16 adalah laptop gaming mid-range yang solid.
Kelebihan:
- Performa kuat dengan kombinasi i5 HX Series + RTX 40 Series
- Layar luas 16 inci, 165Hz, dengan aspek rasio 16:10
- Desain minimalis, tidak terlalu gamer “berlebihan”
- Fitur NitroSense dan Co-Pilot yang praktis
- Pendinginan cukup efektif
Kekurangan:
- Baterai lemah, hanya 2 jam-an untuk kerja ringan
- Bobot dan power brick besar, kurang portabel
- Tidak ada bonus aksesoris bawaan
- Kapasitas SSD standar (512GB) bisa cepat penuh
Dengan harga Rp15.399.000 (Core i5) hingga Rp17.999.000 (Core i7), laptop ini berada di posisi kompetitif. Ia bukan laptop paling ringan, bukan pula dengan baterai terkuat, tetapi jelas memberikan value for money yang kuat untuk gamer dan pekerja kreatif yang mencari keseimbangan performa dan harga.
Bagi kalian yang menginginkan laptop dengan GPU RTX 40 Series namun tidak ingin merogoh kocek terlalu dalam, Acer Nitro V 16 adalah pilihan tepat.