Kota tidak pernah benar-benar terlelap. Ketika senja turun dan lampu-lampu mulai menyala, atmosfer urban berubah menjadi kanvas cahaya yang menawan. Memotret keindahan malam kota bukanlah hal yang mudah, terutama dengan perangkat ponsel. Namun, dengan kehadiran Galaxy S25 Edge, batas-batas tersebut tampaknya berhasil didobrak. Teknologi Nightography yang dibekalkan di dalam perangkat ini memungkinkan pengambilan gambar malam hari yang tajam, minim noise, dan kaya detail.

Kesan Pertama: Ringkas, Mewah, dan Bertenaga

Perangkat Galaxy S25 Edge didesain dengan garis ramping dan layar lengkung yang hampir tanpa bezel. Saat digenggam, ponsel ini memberi kesan elegan dan futuristik. Namun bukan hanya desain yang mencuri perhatian—kemampuan kamera dalam menangkap gambar malam hari justru menjadi daya tarik utama. Banyak yang menyebut kualitas kameranya setara dengan Galaxy S25 Ultra, walau dari segi dimensi, Edge tampil lebih ringkas.

Keunggulan tersebut kemudian diuji dalam suasana kota malam hari, di mana tantangan pencahayaan rendah benar-benar menguji kualitas kamera.

Citylight Jakarta: Malam yang Terang di Dalam Frame

Pengambilan gambar pertama dilakukan di kawasan Sudirman, Jakarta, yang terkenal dengan gedung-gedung tinggi dan pantulan cahaya dari jendela kaca. Dengan Galaxy S25 Edge, setiap detail dari pencakar langit, cahaya lampu, hingga lalu lintas terekam dengan sangat baik. Noise yang biasanya muncul dalam kondisi minim cahaya berhasil ditekan, sementara warna tetap tajam dan alami.

Teknologi Galaxy AI dan dukungan chipset Snapdragon 8 Gen Elite berperan penting dalam hasil tersebut. Kamera secara otomatis mengidentifikasi kondisi pencahayaan dan menyesuaikan setting eksposur, white balance, serta tone dengan sangat presisi. Bahkan ketika obyek berada dalam kondisi backlight atau terhalang bayangan, hasil tetap terlihat jelas.

Tanpa perlu penggunaan tripod atau alat bantu tambahan, foto malam tetap dapat dihasilkan dengan stabil dan tajam. Inilah kekuatan sejati dari fitur Nightography terbaru Samsung.

Street Photography: Merekam Aktivitas Kota Secara Spontan

Eksplorasi malam dilanjutkan ke kawasan Kota Tua, Jakarta. Di lokasi ini, suasana lebih artistik dan klasik, dengan banyak aktivitas pengunjung yang menarik untuk diabadikan. Dalam konteks street photography, kecepatan fokus kamera menjadi sangat penting—dan Galaxy S25 Edge tidak mengecewakan.

Setiap momen spontan yang tertangkap di jalanan berhasil direkam dengan tajam. Berkat AI Scene Optimizer, kamera mampu mengenali objek manusia, makanan, bahkan arsitektur secara otomatis dan menyesuaikan pengaturan secara real-time. Akurasi fokus dan eksposur terlihat sangat konsisten, bahkan saat mengambil gambar dari sudut sulit seperti pantulan kaca atau genangan air.

Dukungan One UI 7 turut mempermudah proses pengambilan gambar dan pengeditan langsung di perangkat. Pengguna dapat menyesuaikan tone warna, ambience, serta mengaplikasikan filter sesuai mood hanya dalam beberapa langkah.

Ketahanan Baterai yang Mendukung Eksplorasi Panjang

Salah satu hal yang paling dikhawatirkan ketika melakukan pemotretan di malam hari dengan smartphone adalah konsumsi daya. Namun, Galaxy S25 Edge membuktikan bahwa efisiensi baterai bisa dicapai meski dengan performa kamera kelas flagship. Dalam pengujian dengan pemakaian intensif selama lebih dari enam jam—termasuk foto, video, navigasi, dan editing—perangkat ini masih menyisakan daya lebih dari 20%.

Hal ini tak lepas dari optimalisasi daya yang dilakukan oleh Snapdragon 8 Gen Elite dan sistem manajemen baterai berbasis AI. Dengan begitu, eksplorasi visual malam hari bisa dilakukan tanpa perlu terganggu oleh kekhawatiran akan kehabisan daya di tengah jalan.

Perekaman Video 8K: Produksi Sinematik dari Genggaman Tangan

Selain pengambilan foto, fitur video juga menjadi salah satu kekuatan utama dari Galaxy S25 Edge. Dalam beberapa sesi perekaman di Blok M dan sekitarnya, video dalam format 4K dan 8K berhasil direkam dengan tingkat stabilitas yang sangat tinggi.

Teknologi AI Image Signal Processor (ISP) generasi terbaru memungkinkan pengurangan noise secara otomatis dan memastikan pencahayaan seimbang dalam setiap frame. Bahkan dalam kondisi minim cahaya, video tetap terlihat terang tanpa kehilangan nuansa malam yang khas.

Kualitas 8K juga memberi keleluasaan lebih dalam proses editing. Footage yang telah direkam dapat di-crop, di-zoom, atau bahkan di-reframe tanpa menurunkan kualitas. Ini memberi keunggulan besar bagi kreator konten yang ingin fleksibilitas dalam proses pascaproduksi.

Sentuhan Kreatif dengan Galaxy AI

Selain sekadar memotret atau merekam, perangkat ini juga menyediakan berbagai alat bantu kreatif melalui Galaxy AI. Dalam uji coba pada foto nightscape dari rooftop gedung parkir, berbagai tone warna seperti amber hangat, biru moody, hingga monokrom dramatis dapat diterapkan langsung dari galeri.

Pengaturan ambience pun dapat disesuaikan untuk menciptakan mood visual tertentu. Seluruh proses pengeditan berlangsung cepat, intuitif, dan tidak membutuhkan aplikasi pihak ketiga. Ini membuat Galaxy S25 Edge sangat ideal tidak hanya bagi fotografer profesional, tapi juga untuk pengguna awam yang ingin mengeksplorasi kreativitas visual mereka.

Kesimpulan: Kamera Flagship dalam Bodi Ringkas

Dengan segala fitur dan kemampuan yang ditawarkan, Galaxy S25 Edge terbukti sebagai perangkat yang mampu mendefinisikan ulang pengalaman fotografi malam hari melalui smartphone. Meski tampil dengan desain tipis dan ringan, kemampuannya dalam menangkap gambar malam setara dengan perangkat flagship lainnya, bahkan Galaxy S25 Ultra sekalipun.

Teknologi Nightography yang didukung oleh AI, efisiensi daya dari Snapdragon 8 Gen Elite, serta antarmuka One UI 7 yang ramah pengguna menjadikan Galaxy S25 Edge bukan sekadar alat komunikasi, tetapi perangkat eksplorasi visual yang andal.

Bagi mereka yang gemar bepergian, mengejar momen spontan, atau hanya sekadar ingin mengabadikan keindahan malam tanpa membawa peralatan berat, Galaxy S25 Edge adalah jawaban yang tepat.