
Dalam upaya mempertahankan dan melanjutkan tradisi emas di SEA Games ke-33 yang akan digelar di Thailand, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) secara resmi menghadirkan program Pelatnas (pemusatan latihan nasional) yang berbasis sports science. Pendekatan ini diyakini dapat secara signifikan mengoptimalkan performa atlet esports Indonesia, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.
Ketua Harian PB ESI, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa penggunaan sports science mencerminkan keseriusan PB ESI dalam menjawab tantangan target medali dari Kementerian Pemuda dan Olahraga—yakni 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Sebanyak 24 atlet telah dipilih untuk mewakili Indonesia dalam empat nomor pertandingan: MLBB (Mobile Legends: Bang Bang) Men dan Women, Free Fire (dua tim), serta FC Online. Pemilihan atlet dilakukan berdasarkan evaluasi performa, rekam jejak prestasi, serta dedikasi dan kontribusi strategis terhadap target medali.

Richard Permana, Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, menekankan bahwa pelatihan atlet dilakukan secara adaptif dengan mengandalkan riset, teknologi, dan pengalaman pelatih. Ia menyebut seluruh atlet saat ini berada dalam kondisi fisik dan mental yang optimal, menunjukkan semangat, disiplin, serta dedikasi tinggi menuju SEA Games.
Pelatnas yang berlokasi di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, dilengkapi dengan fasilitas setara bintang lima. Selain gaming room untuk tiap nomor pertandingan, Pelatnas ini juga menyediakan dukungan kebugaran fisik, kesehatan mental, pemulihan, dan nutrisi. Program ini didukung oleh sejumlah mitra seperti Garudaku, Agres, dan Lenovo.
Ketua Harian PB ESI menegaskan bahwa esports kini bukan sekadar kompetisi digital, tetapi juga sarana membangun karakter, kedisiplinan, dan gaya hidup sehat bagi generasi muda. “Dengan pendekatan sports science dan strategi yang matang, kami optimis Timnas Esports Indonesia akan mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi ajang internasional,” ujarnya.